Niat puasa menurut 4 madhab dan watunya
Niat puasa menurut 4 madhab dan watunya
2. Versi imam Malik
Pada artikel sebelumnya adalah
pendapat imam Hanafi klik baca artikel...Niat puasa fardu yang disyaratkan
terus menurus ( tatabu’ ), seperti puasa ramadlan, puasa kifarat ‘uzma’
(berhubungan badan di siang hari saat puasa ramadla) cukup satu kali pada hari
pertama, sedangkan niat pada hari berikutnya dianggap cukup. Dalam hal ini
sebagian madhab hambali ada yang sepakat dengan imam maliki. Yaitu niat puasa
ramadlan cukup hanya sekali pada awal saja, dengan alasan pada hari-hari ramadlan
dihukumi satu rangkaian ibadah yang konsekuensi hukumnya sama.
Niat puasa fardu yang tidak disyaratkan terus menerus
(tatabu’) seperti puasa qodlo’ ramadlan dan kifarat sumpah, wajib niat
dikakukan seriang hari,
3. Versi imam Syafi’i dan Hmbali
Syarat puasa menurut kedua madhab
iini harus disertai niat dan penentuan puasa (ta’yin), seperti puasa ramadlan,
puasa nadzar ataupun yang lainya, sedangkan syarat niat dalam puasa fardu harus
dilakukan setiap malam hari tidak cukup hanya pada awal ramadlan saja, karena
satu hari dengan hari-hari yang lain dipisah waktu yang membatalkan puasa. Baca
juga : syarat puasa menurut 4 madhab.
Comments
Post a Comment